AMANAT KONFERCAB V GMNI KARAWANG
GERAKAN MAHASISWA NASIONAL INDONESIA (GMNI)
KABUPATEN KARAWANG
A. PENDAHULUAN
Garis-Garis Besar Program Perjuangan (GBPP) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Karawang adalah arah gerak perjuangan kader-kader GMNI Karawang dalam upaya bersama-sama mewujudkan cita-cita ideologi, yaitu terwujudnya sosialisme Indonesia berdasarkan nilai-nilai marhaenisme dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang merdeka, berdaulat, adil dan makmur, dalam bingkai perjuangan di wilayah Kabupaten Karawang.
GBPP GMNI Karawang adalah pedoman organisasi yang berisikan nilai-nilai dasar perjuangan, kewajiban perjuangan, persoalan pokok dalam perjuangan, serta gerak perjuangan yang berfungsi sebagai rel perjuangan untuk menjadi organisasi pelopor di wilayah Kabupaten Karawang.
GBPP GMNI Karawang adalah perangkat organisasi untuk menterjemahkan nilai-nilai ideologi, dalam kerja-kerja keorganisasian di tubuh GMNI Karawang. Sehingga setiap gerak organisasi, baik dari tingkat pusat sampai daerah, sepenuhnya akan bersumber kepada nilai-nilai yang tertuang di dalam GBPP. Oleh karena itu, GBPP GMNI Karawang akan berfungsi sebagai sumber aturan internal organisasi bagi kader GMNI Karawang, dalam menjalankan operasional keorganisasian.
B. PROGRAM INTERNAL
Berbagai program internal di GMNI Karawang harus dijalan oleh pengurus DPC GMNI Karawang, untuk mewujudkan kerja-kerja kolektif dari seluruh anggota GMNI Karawang. Kerangka program yang harus dijalankan dapat dituangkan secara garis besar sebagai berikut:
1. Konsolidasi Organisasi
Tugas mendesak bagi pengurus DPC GMNI Karawang ke depan adalah melakukan konsolidasi lewat pertemuan-pertemuan skala cabang, dengan tujuan dapat menyatukan kembali hubungan emosional segenap anggota GMNI di tingkat Komisariat-Komisariat pasca pelaksanaan Konferensi Cabang (Konfercab).
Menggelar pertemuan bersekala Komisariat maupun regional Perguruan Tinggi minimal 2 (dua) kali dalam masa kepengurusan, untuk membangun hubungan emosional segenap anggota GMNI Karawang, diluar agenda Konfercab dan Rapat Koordinasi Antar Komisariat (Rakorankom), sesuai amanah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga GMNI.
2. Penataan Organisasi
Untuk memaksimalkan kerja-kerja organisasi dalam mewujudkan cita-cita ideologi, organisasi harus ditata sedemikian rupa. Penataan organisasi yang dimaksud meliputi:
a. Tertib Administrasi
- Tertib administrasi bertujuan agar terciptanya sinergitas kerja organisasi yang dilakukan dengan proses pendataan anggota diseluruh Komisariat, serta diikuti dengan proses pengarsipan data anggota tersebut. Sehingga secara kuantitas dapat dilihat secara jelas, berapa kader di seluruh Komisariat yang ada di Kabupaten Karawang, pendataan alumni serta pendataan kepengurusan sebelumnya.
- Pengurus DPC GMNI Karawang harus menginventarisir data base kader setiap enam bulan sekali dan membuatkan Kartu Tanda Anggota (KTA) di tiap-tiap Komisariat usai mengikuti kegiatan Pekan Penerimaan Anggota Baru (PPAB).
b. Pendataan Komisariat
- Komisariat-Komisariat yang sudah definitif harus didata kembali dan dibuatkan arsip tiap-tiap Komisariat, berikut dengan jumlah kader di tiap Komisariat. Pendataan ini juga menyangkut Komisariat-Komisariat care taker dengan mengikuti pola Komisariat-Komisariat definitif.
- Data base anggota harus bisa dibuat dengan sistem online, sehingga bisa dilakukan evaluasi secara bersama perkembangan jumlah keanggotaan GMNI di Kabupaten Karawang.
c. Penyeragaman Komisariat
- Pengurus DPC GMNI Karawang ke depan dipandang perlu untuk melakukan penyeragaman teknis surat-menyurat yang meliputi kop surat, penomoran surat dan stempel organisasi sebagai mana yang telah diatur dalam Buku Pedoman Organisasi (BPO) GMNI.
3. Pembentukan Komisariat-Komisariat
Pengurus DPC GMNI Karawang harus mengupayakan pembentukan Komisariat-Komisariat baru, sehingga upaya penyebaran ideologi dapat secara massif dilakukan. Selain itu, keberadaan GMNI di kampus-kampus yang belum memiliki basis GMNI diharapkan dapat menghalang keberadaan isu-isu politik yang berbasis sektarian dan kewilayahan, sebagai lawan dari ideologi GMNI.
Keberadaan Komisariat-Komisariat baru tersebut, menjadi salah satu bukti bahwa tugas kader untuk menyebarkan benih-benih Marhaenisme berjalan dengan baik. Tentunya proses pembentukan Komisariat-Komisariat tersebut, mengikuti apa yang sudah digariskan dalam AD/ART GMNI.
Pengurus DPC GMNI Karawang harus melakukan pemetaan daerah-daerah yang akan digarap lewat Komisariat dalam satu Perguruan Tinggi/Fakultas/Jurusan, dengan mengoptimalkan kinerje Biro atau Koordinator Komisariat yang dibentuk. Sehingga di kepengurusan ke depan, terdapat Komisariat-Komisariat baru diseluruh kampus yang ada di Karawang.
4. Usaha Pendanaan Organisasi
Dana dalam sebuah organisasi menjadi hal yang sangat penting, dimana kemandirian ekonomi dalam sebuah organisasi akan memungkinkan organisasi tersebut mandiri dalam menentukan sikap-sikap politiknya. Untuk itu, pengurus DPC GMNI Karawang ke depan harus mengoptimalkan dan kreatif dalam pencarian dana abadi, tanpa harus melanggar prinsip-prinsip organisasi.
Pendanaan kegiatan-kegiatan di tingkat Komisariat bisa dilakukan dengan membangun kesadaran seluruh anggota Komisariat bersangkutan, sehingga proses loyalitas menghidupkan organisasi akan terbangun secara maksimal. Cara-cara yang bisa ditempuh di antaranya lewat penarikan iuran anggota, dengan nominal yang disesuaikan hasil kesepakatan bersama Komisariat-Komisariat.
5. Media Organisasi
Media organisasi merupakan bagian yang cukup penting dalam membangun komunikasi antar kader, dimana akan terjadi pertukaran ide lewat tulisan-tulisan setiap kader Komisariat yang dimuat dalam media cetak atau elektronik milik organisasi. Selain itu, dengan adanya media organisasi akan membantu mengasah kemampuan menulis setiap kader.
Media organisasi juga menjadi sarana propaganda organisasi ke luar, sebagai salah satu strategi perjuangan dalam mengawal isu-isu yang berkembang di daerah. Untuk itu, perlu dibuat sebuah media yang bisa menjadi corong DPC GMNI Karawang ke dalam dan keluar, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
- Mengaktifkan kembali website DPC GMNI Karawang dan mengelolanya secara up to date.
- Membuat email untuk menginventarisir isu-isu di daerah.
- Menerbitkan jurnal atau majalah bulanan.
6. Kaderisasi
Kaderisasi merupakan bagian yang sangat penting dalam sebuah organisasi, dalam menjamin kesinambungan kerja-kerja organisasi untuk mewujudkan cita-cita ideologi. Langkah-langkah yang bisa ditempuh oleh pengurus DPC GMNI Karawang ke depan di antaranya sebagai berikut:
- Memastikan diadakannya proses kaderisasi secara berjenjang, baik Pekan Penerimaan Anggota Baru (PPAB) yang dilaksanakan oleh Komisariat-Komisariat, maupun Kaderisasi Tingkat Dasar (KTD) yang menjadi tanggung jawab pengurus DPC GMNI Karawang.
- Sertifikasi kaderisasi mulai dari PPAB, KTD, maupun pelatihan-pelatihan kader lainnya.
- Mengadakan kaderisasi khusus sesuai kemampuan kader.
- Melaksanakan kajian khusus tentang reforma agraria, perjuangan buruh dan kebudayaan.
- Pendistribusian buku-buku wajib sesuai dengan silabus kaderisasi.
- Membentuk biro-biro riset untuk mengetahui potensi di masing-masing komisariat, seperti Biro Pengembangan Advokasi, Biro Pengembangan Budaya dan Seni, Biro Pengembangan Ekonomi, dan Biro Pengembangan Sosial.
- Membentuk GSNI (Gerakan Siswa Nasional Indonesia) di sekolah-sekolah tingkat menengah.
- Membentuk dan mengelola lembaga-lembaga taktis, sepert Lembaga Bantuan Hukum (LBH), Lingkar Studi Demokrasi Mahasiswa Karawang (LSDMK), Komunitas Seniman Muda (Kosim) Karawang, dan Forum Tokoh Sinema, Teater dan Sastra (Fotosintesa)
- Penguatan kapasitas enterperneurship kader GMNI
- Mengumpulkan dan mendokumentasikan sejarah GMNI di Kabupaten Karawang, dari awal berdiri sampai saat ini dan dibukukan serta didistribusikan kepada Komisariat-Komisariat.
- Memaksimalkan fungsi sekretariat DPC GMNI KARAWANG “Wisma Marhaenis” dan fasilitas-fasilitas yang ada, sebagai tempat penyaluran gagasan dan perancangan strategi dan taktik perjuangan.
C. PROGRAM EKSTERNAL
Berbagai program eksternal harus mulai dijalankan untuk menguatkan posisi GMNI di Kabupaten Karawang, sehingga keberadaan GMNI akan semakin terasa manfaatnya bagi masyarakat Karawang. Beberapa langkah yang perlu dilakukan oleh DPC GMNI Karawang ke depan adalah:
1. Penguatan Jaringan
Untuk mempercepat keberhasilan cita-cita ideologi, diperlukan jaringan yang bisa berjuang secara bersama-sama. Jaringan yang sudah dibangun selama ini tetap harus dikelola dan dibutuhkan untuk membangun jaringan yang baru. Jaringan yang dimaksud adalah kelompok organisasi kemahasiswaan sejenis, berikut dengan kelompok-kelompok mahasiswa yang berbasis kelompok-kelompok aksi maupun diskusi, bila perlu dengan membentuk semacam sayap-sayap GMNI di tingkatan mahasiswa untuk memudahkan penetrasi kepada kelompok-kelompok mahasiswa tersebut.
Disamping memudahkan upaya penetrasi, usaha ini juga harus dimaknai sebagai sebuah strategi dengan memperbanyak kelompok-kelompok perlawanan, sehingga isu-isu dapat dimainkan tanpa harus memunculkan GMNI. Selain itu, DPC GMNI Karawang juga harus mengupayakan pembangunan jaringan di tingkat rakyat lainnya, dengan membentuk organisasi-organisasi rakyat, baik tani, buruh, nelayan, pemuda, dll.
2. Penguasaan Lembaga Intra Kampus
Basis dari pada GMNI adalah mahasiswa, karena itu maka dipandang perlu untuk kembali ke kampus-kampus sebagai upaya pembangunan basis GMNI. Usaha ini dapat dimulai dengan memaksimalkan kaderisasi, dengan merekrut sebanyak-banyaknya mahasiswa untuk dijadikan sebagai kader-kader GMNI.
Penguasaan lembaga kampus dapat menjadikan kampus sebagai sentral kekuatan GMNI dalam memainkan peranan politik di tingkat lokal, karena tidak dapat dipungkiri jika mahasiswa masih menjadi kelompok yang dipandang cukup signifikan dalam proses mengkritisi kebijakan pemerintah. Dimana lembaga kampus adalah corong utama kekuatan mahasiswa tersebut yang dapat dimanfaatkan, untuk proses kaderisasi informal bagi tiap-tiap kader GMNI.
Pola perekrutan kader untuk memaksimalkan keinginan GMNI dalam upaya penguasaan lembaga-lembaga kampus, dapat diupayakan lewat kerja-kerja politik organisasi di kampus. Sehingga terbentuk opini bahwa GMNI adalah organisasi mahasiswa yang benar-benar memperjuangkan aspirasi mahasiswa, untuk selanjutnya pola rekrutmen kader dan strategi penguasaan kampus dapat diputuskan lewat keputusan organisasi.
3. Penyikapan Kebijakan Daerah
Ditengah hegemoni kapitalisme global, tidak diragukan lagi jika kebijakan dari daerah banyak yang tidak menguntungkan masyarakat. Dimana sejarah orde baru telah mengajari kita banyak hal, salah satunya adalah keberadaan pemerintah daerah yang menjadi sub-ordinat atau antek-antek dari kapitalisme asing dan kaum elite pemilik modal.
Pelajaran berharga lewat kasus yang menjerat Bupati Karawang, H Ade Swara memberikan gambaran bagi kader-kader GMNI Karawang untuk mewaspadai kegiatan-kegiatan transaksional yang dilakukan oleh pemerintah dengan para pengusaha. Selain itu, sistem korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) warisan orde baru yang masih marak terjadi di pemerintahan Kabupaten Karawang, harus menjadi bahan kajian untuk kemudian dirumuskan solusi pemecahannya.
Setiap penyikapan atas kebijakan-kebijakan pemerintah, dimaksudkan untuk membangkitkan kesadaran masyarakat terhadap ketertindasan mereka. Sehingga diharapkan kesadaran masyarakat segera pulih dan akan memunculkan benih-benih perlawanan di dalam diri masyarakat.
Upaya ini juga bisa ditindak lanjuti dengan mengadakan kursus-kursus politik, ekonomi, maupun hukum bagi tiap-tiap organisasi masyarakat yang telah dibangun. Membuat gerakan secara massif di daerah, maupun advokasi kebijakan publik sebagai bargaining position GMNI untuk melahirkan pemikiran-pemikiran yang konsultif.
Oleh karena itu, pengurus DPC GMNI Karawang harus mampu bekerja sama dengan Komisariat-Komisariat, guna mengemas isu dalam menghadapi masalah-masalah di tiap-tiap daerah tanpa harus menunggu momen. GMNI Karawang harus mampu melakukan gerakan dalam kancah dinamika daerah, dengan melakukan advokasi, pemberdayaan ekonomi, menggalakan pertanian dan memberika pendidikan.
4. Membangun Opini
Untuk mengkampanyekan wacana-wacana GMNI Karawang, diperlukan pembangunan ke segala lini organisasi maupun individu masyarakat. Pembangunan opini ini dapat dilakukan dengan menggalang pertemuan-pertemuan dan diskusi dengan segala organisasi, baik sipil maupun militer. Opini yang harus dibangun adalah:
- Menyelenggarakan pameran budaya dan produk-produk rakyat dalam membangun opini bahwa GMNI Karawang konsisten memperjuangkan kedua hal tersebut.
- Membuat pernyataan resmi di media massa sesuai dengan issu kekinian yang berhubungan dengan masalah di daerah.
D. TUJUAN PROGRAM
Program-program di atas memiliki tujuan yang kongkrit dalam mewujutkan cita-cita ideologi GMNI, dimana secara garis besar dapat dijabarkan sebagai berikut:
- Lahirnya sistem serta kebijakan politik, ekonomi dan kebudayaan yang mampu melindungi dan mensejahterakan masyarakat miskin.
- Masyarakat mampu mengorganisir diri dalam merebut kedaulatannya.
- Terbangunnya sistem organisasi yang mampu menopang pemecahan masalah-masalah di tengah-tengah masyarakat.
- Membentuk kader-kader sebagai penggerak organisasi yang memiliki kemampuan untuk mendorong arah kebijakan, proses kaderisasi dan output program perjuangan sesuai dengan Garis-Garis Besar Program Perjuangan (GBPP).
E. INDIKATOR KEBERHASILAN
Keberhasilan dari program-program yang telah dicanangkan ini, dapat dilihat dan dievaluasi melalui indikator-indikator berikut:
- Paradigma GMNI diadopsi dalam kebijakan politik, ekonomi dan kebudayaan.
- Terbangunnya organisasi masyarakat dampingan GMNI.
- Terbangunnya sistem organisasi yang progresif, serta terbentuknya kader-kader yang memiliki daya analisis kritis, keterampilan organisatoris dan watak kerakyatan yang kuat.
F. REALISASI PROGRAM
Untuk menjalankan kerja-kerja organisasi, maka dibutuhkan sebuah program kaderisasi yang tersusun secara sistematik, sehingga dapat dijadikan acuan pelaksanaan kaderisasi GMNI Karawang 2 tahun kedepan. Program-program yang bisa menjadi acuan antara lain:
1. Program Jangka Panjang
- Distribusi kader ke berbagai lini, baik lembaga pemerintahan, pendidikan, politik, hukum, kemasyarakatan dan ekonomi (bisnis).
- Pelaksanaan seluruh amanat Konfercab V GMNI Karawang yang dilaksanakan pada tanggal 17-18 Januari 2015.
- Menyelenggarakan Konfercab VI GMNI Karawang.
2. Program Jangka Menengah
1) Tahunan
- Melaksanakan Pekan Penerimaan Anggota Baru (PPAB) Lintas Komisariat.
- Melaksanakan Kaderisasi Tingkat Dasar (KTD).
- Mendistribusikan kader-kader yang telah mengikuti KTD untuk mengikuti tahap kaderisasi lanjutan, yaitu Kaderisasi Tingkat Menengah (KTM).
- Melaksanakan seminar nasional dalam merefleksikan Hari Ulang Tahun (HUT) GMNI.
2) Semester
- Mengadakan Rapat Koordinasi Antar Komisariat (Rakorankom)
- Life In (menempatkan kader-kader di suatu wilyah untuk menganalisis kehidupan masyarakat setempat).
3. Program Jangka Pendek
1) Bulanan
- Mengadakan diskusi atau seminar untuk menyikapi berbagai isu yang berkembang di daerah maupun nasional.
- Membuat program menulis untuk me-review hasil diskusi mingguan yang dilaksanakan di tingkat Komisariat.Mengadakan diskusi/seminar/bedah buku di Perguruan Tinggi yang ada di Karawang.
2) Mingguan
- Mengawal jalannya diskusi wajib dan bedah buku di tingkat komisariat, sesuai dengan silabus memantau perkembangan hasil kaderisasi di tingkat Komisariat.
Tidak ada komentar